Senin, 18 Februari 2008

Harapan itu masih ada (?)

Harapan, pantaskah seorang manusia menanggung harapan dari manusia lainnya? Sedangkan ia hanyalah seorang manusia yang tidak memiliki daya apa2.

Kaidah itu masih dan tetap akan berlaku, berharaplah kepada manusia, niscaya tiada yang engkau dapatkan kecuali kekecewaan. Itulah salah satu makna dari salah satu ayat dalam surat Al-Fatihah, taruhlah harapan itu hanya kepada Allah, mohonlah pertolongan hanya kepada Allah…..

Ya, saya memahami itu sepenuhnya walaupun sesekali saya masih tergelincir pada harapan kepada manusia. Sulit memang, menjadi orang yang menerapkan kaidah itu di dalam lingkungan yang sulit utk mengerti. Saya hanya bisa menghela nafas dalam2 dan beristighfar ketika saat mencapai batasnya, mengembalikan segalanya kepada Allah sahaja.

Seorang manusia memiliki nilai ketika dia masih bisa berharap, dengan harapan itu dia bisa bertahan dan melanjutkan hidup. Ya, apa jadinya seorang manusia tanpa harapan? Menjalani hidup apa adanya, tanpa perduli dengan keadaan di sekitarnya….

Apakah saya akan menjadi manusia tanpa harapan? Sungguh tak ada keinginan utk itu, rintangan2 inilah yang terkadang membuat diri ini putus asa dan lepas dari harapan.

Beban dan kesibukan dalam pekerjaan menjadi pelengkap aktifitas keseharian. Menjadi pelarian sementara yang menjadikannya aktifitas setengah hati, aktifitas tanpa kesungguhan.

Benar adanya, berharaplah hanya kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya kita sendirian di dunia ini. Hanya Allah yang tidak pernah berhenti memberikan rahmat-Nya. Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Besar.

Subhanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa Anta astaghfiruka wa atuubu ilaih….

Tidak ada komentar: